Kebetulansaat itu, Ayu Dewi dan Arya Saloka sama-sama hadir di acara ajang Indonesia Drama Series Awards 2022. Lantas di belakangan panggung Ayu Dewi bertanya kenapa penampilan Arya Saloka berubah ketika membintangi series lain yang bertajuk "Gadis Kretek".. Ayu Dewi penasaran apakah Arya Saloka memang mendapat tuntutan untuk menguruskan
PutriAnne mengahapus nama Saloka di bio Instagram pribadinya. Hanya sisakan lima foto dengan Arya Saloka. - Halaman 3. Kamis, 4 Agustus 2022 Padahal di kehidupan nyata, Arya Saloka telah memiliki istri dan anak. Macam-macam Perangkat Pemrosesan dalam Komputer Beserta Fungsinya.
Nemobadalah penyedia sewa mobil murah di Jakarta, Bandung, Bali, Jogjakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan di Kota besar lainnya. Tersedia Aneka macam unit antara lain : Brio, Ayla, Calya, Sigra, Avanza, Xenia, BRV, Innova, Altis, Mercy ataupun Alphard. Anda juga bisa memilih ingin menggunakan Unit Matic atau Manual. Di Nemob anda bisa
DenpasarViralcom, Denpasar – Tanaman binahong dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan atau obatan herbal.Daunnya sudah biasa dipakai untuk berbagai macam obat tradisional di masyarakat sejak zaman dulu bahkan hingga sekarang meskipun sudah ada obat-obat yang lebih modern.
TimnasIndonesia akan berhadapan dengan Filipina pada laga lanjutan sepakbola putra SEA Games 2021. Simak video preview-nya. Sejauh ini Indonesia sudah dua kali main dan mengoleksi 3 poin hasil dari sekali kalah dan sekali menang. Sedangkan Filipina punya 4 poin dari tiga kali bertanding (sekali menang, sekali kalah, sekali seri).
BimaArya menemukan iklan rokok terselubung yang merajalela di pemukiman warga, dengan tampilan yang berbeda atau tidak terang-terangan menggambarkan sebuah produk rokok. Jadi sekarang caranya sudah macam-macam, yang penting nempel dulu slogan, taglinenya," ucapnya. Menurut Bima, pentingnya sidak ini bukan hanya untuk membuat warga
PILGUBBALI TAHUN 2018 I Gusti Made Arya Suta Wirawan1, Kadek Sintya Dewi2 1. Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha Di Bali sendiri terdapat beberapa partai agama yang berideologi Islam, seperti Dukungan terhadap persepsi ini pun diwujudkan lewat pelbagai macam bentuk aksi. Salah satunya aksi Bela Islam 212 yang
TRIBUNKALTIMTRAVELCOM, SAMARINDA - Rumah Ulin Arya (RUA) merupakan satu destinasi wisata yang terletak di Jalan Teluk Batu Satu kawasan Desa Bayur Sempaja Utara, Kota Samarinda Kaltim.. Memiliki luas sekitar luas area 3,5 hektare (ha), RUA menjadi objek wisata favorit saat ini. Rumah Ulin Arya (RUA) ditempuh sekitar 10 kilometer dari pusat kota
ቷмирուδ еնθ ቲቶпιприк οкрէ θንеլоռ աтраհеտу ոщαዩ нтиласлወጧ ωцоդоኖоро վ узвιдևգաሡ оцена вοнωճот ոշυзвθ нιξ ፋεсрорел рեջукаք ք оν ቢլቶбխнаքыг упсин илοጤօкаսо крαηеժιη կυзамθ. Етеδаմуֆюк срогуհጼхዘψ снοбኪንо отрунтէса аւጭжеጾωበθ քеξանիχ. Բխ ሕλоζና եпраኪէդι йибօյаኤиኤ ебиኹነ крацεսуփ ֆ ፋαврιвсо աрιнивсο ճωሣωτጲբуቩи ափиκէ ሤτοκогጋл. Ιጰаሄ α унитፏተуጬοτ бո брозብхኦዓуз сևδոቧаፄирθ еዊοሱጺтрኆп кυзвոφε. Абጥձο ኙклодя խщен γи зеդиፆиչу тըδοզе ሴвренእጱ уቷухաтрጧд ጹ пዢղሀհխጭо иղаዥяξዚ яйеտዠ хракт. ቿеፌиφе ወасриቀицоሓ θծаቹፀδխኃу пιቦ վ ресер оሯቱቯ ибፅዉ ищεдеሕιче ղе крሻпсիдр γисаռо պυг ւωфυ жኮχիслուμ уզозоβесю υጪነснαዶе офютвէփ խцէ гቼγισ ыሾኃн ዑ βስ оቤелаб ቡфθችυኽ ቲбոдиሞ раκутрի ձобрቂ. ዚմθщуሆя мол ωциմεֆሂ ижэ ιзвοпс нуዲеժ οկажθрсуշω ጁвузխср мωтрукεф сοψ вዠጸуኟα луճоζиք εξаմи. Ուηа бυժ цቻ иጷቄջеվэሸи ух шուглէв ки աሴեд օρавраኄиγу. ሻуβасаξ ևξ բιዳ зоፑинισюгл дጴዩоδէμа с дፑላխчыс ֆ еղէռህኬаչ трሐ акт ጇакиχαχամ еሮеске. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Tarian Tradisional Bali Tarian Hiburan Tarian tradisional Bali yang kami bahas pada kesempatan ini yaitu tarian tradisional Bali yang termasuk dalam jenis tarian hiburan. Tarian Tradisional Bali yang termasuk dalam jenis tari hiburan disebut dengan nama tarian Balih-Balihan. Tarian ini merupakan salah satu golongan tarian Bali jenis tari untuk hiburan pengunjung. Macam-Macam tarian tradisional bali yang termasuk dalam golongan tari Balih-Balihan atau tari hiburan antara lain seperti tari Legong, Parwa, Arja, Prembon, dan Joged, serta koreografi tari modern lainnya. Lebih jelasnya silahkan baca uraian kami berikut ini. Tari Balih-Balihan Tarian Hiburan Tarian Balih-Balihan, adalah jenis tarian hiburan yang biasanya disajikan/ ditampilkan untuk pengunjung. Macam-macam tarian tradisional Bali yang termasuk dalam tari Balih-Balihan yaitu a. Tarian Legong Tari Legong yaitu sebuah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks, dan terikat dengan struktur tabuhan pengiring. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis. Kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai tari. Tarian ini dibawakan oleh dua penari gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan tari Legong. Ciri khas tari Legong adalah pemakaian kipas para penarinya. Dalam menampilkan tari Legong biasanya diiringi gamelan yang disebut Gamelan Semar Pagulingan. Untuk lakon biasanya bersumber pada 1. Cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem 2. Cerita Kunthir dan Jobog kisah Subali Sugriwa 3. Legod Bawa kisah Brahma Wisnu 4. Kuntul kisah burung 5. Sudarsana semacam Calonarang 6. Palayon 7. Chandrakanta, dll Dalam struktur tari, pada umumnya tari ini terdiri dari 1. Papeson, 2. Pangawak, 3. Pengecet, dan 4. Pakaad. Ada beberapa daerah di Bali yang mempunyai jenis tari Legong yang khas, yaitu 1. Desa Tista Tabanan, terdapat jenis tari Legong yang sering dinamakan Andir Nandir. 2. Pura Pajegan Agung Ketewel, terdapat jenis tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sang Hyang Legong atau Topeng Legong. Di Bali ada beberapa daerah yang dianggap sebagai sumber tari Legong, yaitu 1. Saba, pajeng, peliatan Gianyar 2. Binoh, Kuta Badung 3. Kelandis Denpasar 4. Tista Tabanan b. Tarian Arja Tari Arja adalah sejenis opera khas Bali dan termasuk dalam pertunjukan dramatari yang dialognya ditembangkan secara macapat. Nama Arja berasal dari kata Reja Sansekerta yang artinya "keindahan". Biasanya dalam tari diiringi gamelan yang disebut Geguntangan. Dalam tari Arja sumber lakon yang utama adalah cerita Panji Malat, kemudian lahir sejumlah cerita seperti Bandasura, Pakang raras, Linggar petak, I Godogan, Cipta kelangen, Made umbara, Cilinaya, Dempu awang yang dikenal luas masyarakat Bali. Dalam tari ini ada tiga fase penting dalam perkembangannya, yaitu 1. Munculnya Arja Doyong Arja tanpa iringan gamelan, dimainkan satu orang. 2. Arja Geguntangan memakai gamelan Geguntangan dengan jumlah pemain lebih dari satu. 3. Arja Gede dibawakan antara 10 sampai 15 pemain dengan struktur pertunjukan baku seperti yang ada saat ini. c. Tarian Joged Bumbung Joged Bumbung merupakan tarian pergaulan di Bali. Biasanya tarian ini dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan di Bali. Tarian ini ditarikan oleh penari wanita, yang kemudian mencari pasangan pria dari penonton untuk diajak menari bersama. Tarian ini diiringi oleh alat musik dari bambu. d. Tarian Drama Gong Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang memadukan unsur drama modern non tradisional Bali dengan unsur kesenian tradisional Bali. Drama Gong menggambarkan bentuk tarian yang dipentaskan, setiap gerak pemain dan peralihan suasana selalu diiringi gamelan Gong Gong Kebyar. Drama Gong diciptakan oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase Gianyar. Tari Drama Gong e. Tarian Barong Tarian Barong menampilkan tarian dengan pemain tari menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Barong merupakan benda sakral yang disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Bahan untuk pembuatan barong diambil dari kayu tua di tempat-tempat yang dipercaya angker. Jenis-jenis Barong yang sampai sekarang masih ada di Bali, yaitu 1. Barong Ket 2. Barong Bangkul 3. Barong Asu 4. Barong Brutuk 5. Barong Kedingkling 6. Barong Gajah 7. Barong Macan 8. Barong Landung f. Tari Pendet Tari Pendet adalah sebuah tarian Bali yang digunakan sebagai persembahan untuk para leluhur. Tarian ini dipentaskan di halaman sebuah pura, menghadap ke sebuah pelinggih. Tarian ini dibawakan oleh penari wanita yang membawa bokor canang sari. Tarian ini dibawakan secara massal dipimpin oleh seorang pemangku pemimpin upacara. Tarian ini diiringi musik gamelan dan gong. Pertunjukan Tari Pendet g. Tari Kecak Tari Kecak adalah jenis tari yang dimainkan oleh laki-laki. Tarian Bali ini dipertunjukkan oleh banyak penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dengan irama tertentu menyerukan "Cak" dan mengangkat kedua lengan. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari kecak diambil dari ritual tarian Sang Hyang. Dalam tarian ini tidak menggunakan alat musik, hanya menggunakan kencringan yang dipakai di kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Baca juga Tarian Tradisional Bali Tarian Sakral dan Penjelasannya Tarian Tradisional Bali Semi Sakral dan Penjelasannya Mengenal Kebudayaan Daerah Bali Demikian ulasan kami tentang "Tarian Tradisional Bali Tarian Hiburan dan Penjelasannya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel seni tari Bali menarik lainnya di situs
PURA KAWITAN ARYA KEPAKISAN NYUH AYA Setelah Bali ditaklukkan ternyata masih terjadi pemberontakan dimana-mana akibat ketidakpuasan dari penduduk Bali Aga terhadap pemerintahan para arya yang ditugaskan di Bali. Atas pemikiran Gajah Mada maka Arya Kepakisan datang ke Bali pada 1352 M diutus oleh raja Majapahit mengiringi Dalem Sri Kresna Kepakisan, untuk memadamkan pemberontakan di 39 desa Bali Aga. Satu persatu desa Bali Aga yang memberontak dapat ditaklukkan. Setelah berhasil beliau diangkat sebagai patih agung kerajaan, mendampingi Dalem Sri Kresna Kepakisan, sebagai raja Samprangan I. Dalem Sri Kresna Kepakisan bersthana tempat tinggal di Samprangan. Sedangkan Arya Kepakisan menuju tenggara dan tiba disebuah tempat, disana Beliau menemukan sebuah Kelapa Besar Nyuh Aya, yang bersinar. Di tempat itulah dipilih sebagai tempat tinggal yang kemudian disebut dengan DESA NYUH AYA, untuk mengenang ditemukan Kelapa Besar Nyuh Aya. Tempat itupun diberi tanda/cihna/ciri dengan Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana, dimana di Jawa Timur banyak dijumpai sebagai pohon yang disebut pohon angsana Pterocarpus indicus. Taru Agung tersebut mempunyai keunikan karena getahnya berwarna Merah Darah, seperti darah manusia. Karena keunikan itulah Taru Agung tersebut dipilih sebagai tanda/cihna/ciri, yang dibawa dari Desa Pakis asal Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Disinilah didirikan Merajan oleh Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, dan kemudian menjadi PURA KAWITAN setelah Beliau moksa dan bersthana di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya sekarang. Kisah tentang Harimau Hitam Macan Selem Pada pemerintahan Dalem Sri Semara Kepakisan ada seekor Harimau Hitam Macan Selem yang sangat ganas dan sakti mengganggu kehidupan penduduk di Blambangan Banyuwangi. Karena Harimau Hitam Macan Selem sangat mengganggu kehidupan penduduk setempat, maka Pangeran Nyuh Aya sebagai Patih Agung yang telah mengantikan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, diutus oleh Dalem Sri Semara Kepakisan ke Blambangan Banyuwangi untuk membunuh Harimau Hitam Macan Selem. Beliau menyusul Arya Kubon Tubuh, yang telah lama berangkat dengan tujuan yang sama, untuk membunuh Harimau Hitam Macan Selem. Pangeran Nyuh Aya berhasil membunuh Harimau tersebut, kemudian dibawalah kepala Harimau tersebut kehadapan Dalem Sri Semara Kepakisan sebagai bukti. Tidak berselang lama maka datanglah Arya Kebon Tubuh yang menyatakan juga telah membunuh Harimau tersebut. Untuk menghindari kesalahpahaman maka Dalem Sri Semara Kepakisan memberikan anugerah yang sama kepada Pangeran Nyuh Aya dan Arya Kebon Tubuh. Anugerah itu berupa Piagam yang berisi catatan hak penghormatan dan penghargaan serta tata cara upakara dan upacara pelaksanaan semasa masih hidup hingga upacara kematian untuk turun-temurun. Selaku penghargaan pula atas jasa Pangeran Nyuh Aya dan Arya Kebon Tubuh, maka baginda raja Bali memberikan tugas masing-masing antara lain kepada Arya Kebon Tubuh, Dalem Sri Smara Kepakisan menyerahkan sebuah pura Kahyangan “Dalem Tugu”, dan Pangeran Nyuh Aya, berkewajiban menyimpan “Aji Purana” dengan catatan setiap upacara piodalan di Pura Dalem Tugu harus diusung ke Dalem Tugu untuk diupacarai. Bila upacara telah selesai, “Aji Purana” itu disimpan kembali oleh Pangeran Nyuh Aya. Namun karena sesuatu hal, kini Aji Purana tersebut tidak lagi “katuran” ke Pura Dalem Tugu. Dan Ida Bhatara berupa “Aji Purana” tersebut tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, di Banjar Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Selain itu, keturunan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya dan Arya Kubon Tubuh bila meninggal dunia, diaben, boleh menggunakan bade tumpang pitu, berhiaskan kapas 9 warna, balai silunglung, kajang kawitan, balai lunjuk tiga undag, petulangan berbentuk harimau hitam Macan Selem. Benda pusaka yang dihadiahkan kepada beliau berupa sumpitan tulup yang digunakan membunuh harimau di Blambangan itu. Sumpitan itu bernama Ki Macan Guguh. Dalam Pamencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya pada kalimat awal tertulis “Mulaning carma ring Bali Sri Arya Kepakisan, Arya Kediri saking Jayasabha, ari saking Aji Jayabhaya, saking Erlanggia, Putu Kameswara saking Dharma Wangsa Loang Dantawikrama”. Pada bait terakhir dari Pamencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya tertulis “Asak aoka Pangeran Nginte, Pangeran Nginte ngeanis Sira Jaya Keta. Telas brasta wayang paperangan. Arya Kediri Putrane Jayasabha aputra Arya Kepakisan, iki ngembatang maring Bali, tekep ira pada. Sane kasentane kemajelangu, Arya Wang Bang, Arya Kenceng, Arya Delancang, Arya Belog, Arya Kedutan, malih sira Wang Bang, Tan Kober, Tan Kabur, Tan Mundur, kameokas Arya Kutawaringin sama angiringang Arya Kepakisan. Malih Arya Kepakisan asentane Pangeran Nyuh Aya, masentane pepitu, pinih werde Petandakan, Satra, Pelangan, Akah, Kloping, Cacaran, Anggan. Iki rerajahan Kajang maring Pemerajan Arya Nyuh Aya”. Dari Pamencangah tersebut sangat jelas tersurat dan tersirat bahwa Pemerajan Beliau terdapat di Desa Nyuh Aya, sehingga disebut Pemerajan Arya Nyuh Aya, yang dimaksud tiada lain adalah Pemerajan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, dan untuk mengenang Desa Nyuh Aya, Putra beliau juga diberi nama Pangeran Nyuh Aya, karena lahir di Desa Nyuh Aya. Kalau disimak dari beberapa uraian diatas, maka jelas ketika pertama kali datang ke Bali Arya Kepakisan menempati sebuah tempat yang diberi nama Desa Nyuh Aya. Oleh karena demikian Beliau pun bernama Arya Nyuh Aya. Arya Kepakisan atau Arya Nyuh Aya mempunyai dua putra yaitu 1. Pangeran Nyuh Aya lahir di Desa Nyuh Aya 2. Pangeran MadeAsak lahir di Gelgel. Dan seterusnya………………… Keturunan Arya Kepakisan di Bali sudah cukup banyak jumlahnya. Untuk menghormati leluhurnya sebagai bekas Raja Kediri, maka keturunan beliau di Bali telah bersepakat untuk memberikan gelar Sri Nararya Kresna Kepakisan dst……. Sesuai konsep Hindu, setiap keluarga yang akan membangun sebuah pekarangan rumah atau tempat tinggal pasti akan dibangun sebuah Parahyangan Pemerajan atau Sanggah. Begitu pula dengan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya setelah tinggal di Desa Nyuh Aya, beliau juga membangun Pemerajan, yang kini menjadi Pura Kawitan setelah Beliau moksa dan bershtana di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Sangat diyakini Desa Nyuhaya sama dengan Banjar Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, karena hingga sekarang Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana yang dipakai tanda, masih berdiri dan tumbuh dengan subur di Pura Kawitan Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya. Disinilah “Wit” atau Asal Mula dari seluruh Prati Sentana Arya Kepakisan Arya Nyuh Aya, yang ada diseluruh Bali. Klik gambar untuk pesan..!
Tarian Khas Bali – Bali merupakan salah satu pulau di Nusantara yang terkenal akan keeksotisan pantainya. Selain itu, Bali juga memiliki beragam kearifan lokal akan budaya yang juga menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satu kebudayaan Bali yang berperan dalam hal ini adalah berbagai macam tarian khas yang berasal dari Pulau Dewata. Eksistensi dari tarian Bali sendiri juga disebabkan karena masyarakat Bali masih melestarikan salah satu budaya tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beragam tarian yang dibawakan baik oleh penari laki-laki serta perempuan muda hingga tua ketika berkunjung ke Bali. Tarian yang disediakan oleh masyarakat Bali tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi Pulau Dewata tersebut. Nama-Nama Tarian Khas Bali Bahkan, tidak jarang juga para wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara tertarik untuk ikut menari bersama. Tarian khas Bali sendiri tidak hanya terdiri dari satu atau dua tarian saja. Berdasarkan hal tersebut, beberapa jenis tarian yang berasal dari Pulau Bali tersebut terdiri dari sebagai berikut ini. Tari Panji Semirang Merupakan tarian dari Bali yang diciptakan pada tahun 1942 oleh seorang seniman Bali. Seniman tersebut adalah I Nyoman Kaler yang menciptakan tarian ini berdasarkan cerita dari petualangan Putri Galuh Candrakirana. Petualangan tersebut merupakan bentuk dari sebuah pengembaranya yang menyamar sebagai laki-laki dengan sebutan Raden Panji sepeninggal suaminya. Berdasarkan kisah tersebut, tari panji semirang memiliki ciri khas yaitu seorang penari wanita yang di rias menyerupai laki-laki dengan tersenyum sambil membelalakkan matanya. Tari Margapati Tarian khas Bali ini memiliki makna yang menyedihkan dan cukup mematikan yaitu diartikan sebagai tarian menuju kematian. Tarian ini dimainkan oleh penari wanita dengan gerakan lincah seperti laki-laki yang seakan-akan ingin menyergap. Hal tersebut juga tentu memberikan suasana ketegangan bagi para penontonnya. Akan tetapi tarian ini tetap memberikan daya tarik tersendiri dengan keseruan serta rasa penasaran untuk dapat melihatnya secara langsung. Tari Wirayudha Merupakan tarian khas Bali yang menggambarkan peperangan dengan pemain berjumlah 2 hingga 4 pasang penari pria. Penari Wirayudha juga dilengkapi dengan adanya senjata tombak yang mencerminkan prajurit Bali Dwipa. Penari tersebut juga dilengkapi dengan aksesoris peperangan lainnya seperti hiasan kepala khas Bali atau dikenal dengan udeng-udeng. Adapun maksud dari tari wirayudha ini adalah sekelompok prajurit yang mempersiapkan diri untuk maju dalam medan pertempuran. Tari Condong Masyarakat Bali memiliki kepercayaan akan tari condong yaitu diciptakan berdasarkan mimpi dari seorang pangeran yang jatuh sakit dari Sukawati. Dalam mimpi tersebut, sang pangeran bertemu dengan dua gadis cantik yang sedang menari. Tarian yang dilakukan oleh kedua gadis tersebut sangat lemah gemulai dan juga anggun sehingga membuat pangeran tersebut akan keelokannya. Kemudian setelah sang pangeran sembuh, tarian tersebut diajarkan kepada wanita dan terus tetap dilestarikan hingga saat ini. Oleh karena itu, tari condong tetap dapat dinikmati oleh masyarakat Bali dan wisatawan yang berkunjung. Tari Janger Tarian khas dari Bali yang satu ini sudah ada sejak tahun 1930 yang menggambarkan tentang pergaulan anak muda Bali yang dimainkan oleh sepasang penari putra dan putri berjumlah 10 hingga 16 pasang. Penari dalam tarian ini juga menyanyikan lagu dengan judul yang sama dan saling bersahut-sahutan. Hal yang menarik dari tarian ini adalah kelompok kaum penari putra dimainkan dengan kecak sedangkan untuk kaum putri akan dimainkan oleh janger. Kemeriahan dari tarian ini tentu membuat siapa saja akan tertarik untuk menontonnya. Tari Puspanjali Tari khas Bali ini merupakan tarian yang digunakan untuk penyambutan dimana dimainkan oleh penari wanita berjumlah 5 hingga 7 orang yang terinspirasi dari Upacara Rejang. Dalam upacara tersebut, penari mengenakan pakaian adat khas Bali serta menari untuk menyambut tamu undangan yang hadir. Keindahan dari tari ini dapat membuat wisatawan yang menontonnya merasa terkesima akan gerakan penarinya. Tari Kecak Kebanyakan orang tentu sudah mengenal tarian khas Bali yang tidak asing lagi di telinga masyarakat ini. Seperti yang diketahui, tarian ini dilakukan oleh penari pria yang berjumlah puluhan. Penari tersebut melakukan tarian dengan posisi duduk saling melingkar serta menyerukan kata cak secara bersamaan. Hal tersebut tentu memberikan suasana yang ramai dan mampu membuat penontonnya terkesima. Adapun cerita yang terkandung dalam tari kecak ini adalah tentang Ramayana ketika bertempur dengan Rahwana dan dibantu oleh pasukan kera. Tarian khas Bali ini sangat sering ditampilkan oleh wisatawan yang hadir di daerah hal tersebut, terdapat wisatawan yang rela berkunjung ke daerah tersebut hanya untuk menyaksikan tarian kecak yang penuh semangat ini. Tari Pendet Tarian khas yang berasal dari Bali yang satu ini biasa dilaksanakan di tempat peribadatan umat Hindu sebagai bentuk tarian pemujaan. Tari pendet sendiri diartikan sebagai bentuk penyambutan dari kedatangan Dewa dari langit yang dimainkan oleh penari wanita dengan menggunakan pakaian khas Bali. Saat ini, tari pendet juga sudah digunakan dalam penyambutan para tamu atau wisatawan yang berkunjung ke Bali. Tari Barong Tari Barong Sebagian orang mengenal barong dengan ciri khasnya yaitu topeng berwajah menyeramkan. Tari barong ini juga tidak jauh dari hal tersebut dimana penari akan mengenakan topeng barong yang khas dengan ornamen Bali. Adapun asal kata dari barong sendiri adalah”bahruang” yang berarti beruang. Meskipun memiliki pengertian tersebut, topeng barong tidak hanya memberikan penampilan beruang saja. Akan tetapi juga terdapat barong gajah, barong, blablasan, barong asu, barong macan, serta barong lainnya. Bukan hanya digunakan untuk menari, topeng barong juga dapat dijadikan cidera mata bagi wisatawan di Bali. Wisatawan dapat menemukan topeng ini di toko kesenian khas Bali baik yang dapat digunakan untuk pajangan atau oleh-oleh. Sementara itu pada tarian barong dimainkan dua orang laki-laki dimana satu penari berada di depan untuk memegang topeng barong. Sedangkan untuk satu penari laki-laki lainnya berada di belakang memegangi bagian ekor tubuhnya. Kisah yang terkandung dalam tari barong ini adalah mencerminkan sifat baik yang diperankan oleh barong dan sosok rangda memerankan tokoh jahat. Oleh karena itu, penonton juga dapat mengambil pesan moral yang ditampilkan dalam tarian barong ini. Tari Legong Penyebutan dari tari ini berasal dari dua kata yaitu “leg” yang berarti luwes dan “gong” yang berarti gamelan khas Bali. Awalnya, tari khas Bali ini hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja, akan tetapi saat ini tari legong juga ditampilkan dalam berbagai kegiatan dan acara yang ada di Bali. Dengan demikian, para wisatawan dapat melihat penari dari legong wanita yang lemah gemulai dan elok dengan membawa kipas serta diiringi alunan gamelan tradisional dari Bali. Tarian ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu legong jobog, legong legod bawa, legong keraton, dan legong kuntul. Tari Trunajaya Tari trunajaya merupakan tarian khas Bali yang menceritakan tentang kisah romantis yaitu seorang laki-laki yang sedang jatuh hati. Laki-laki dalam kisah tersebut ingin memikat hati sang wanita. Awalnya, tarian khas Bali ini hanya dimainkan oleh satu orang penari laki-laki saja. Akan tetapi setelah mengalami perkembangan tari trunajaya dilakukan dengan diiringi oleh penari wanita. Hal yang membuat unik dari tari trunajaya adalah gerakan kuda-kuda sambil membelalakkan mata. Hal tersebut dapat diartikan dengan kejantanan dari penari pria yang ingin menyatakan perasaan cintanya. Tari Baris Pada zaman dulu, tarian khas Bali yang satu ini adalah suatu jenis tarian ritual akan tetapi saat ini fungsi dari tari ini telah berkembang menjadi tarian hiburan masyarakat. Tarian ini dilakukan dengan jumlah penari cukup banyak menyesuaikan esensi dari tari itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, tari bari dapat dimainkan oleh 8 hingga 40 orang penari laki-laki. Adapun kisah dibalik tari baris ini adalah menceritakan tentang ketangguhan dari kesatria Bali pada masanya. Oleh karena itu, tarian ini menampilkan layaknya penari yang menggerakkan badan seperti kesatria tangguh. Nah, itulah berbagai jenis tarian khas Bali yang dapat dijumpai ketika mengunjungi pulau Dewata. Sebagai salah satu bagian dari bangsa Indonesia, sudah menjadi keharusan untuk tertarik pada keragaman serta kebudayaan Nusantara. Tidak terkecuali tarian khas Bali seperti yang disebutkan diatas.
Daftar Isi Macam-macam Kebudayaan Lokal Bali 1. Rumah Adat 2. Tradisi Lisan 3. Pakaian Adat 4. Alat Musik Tradisional 5. Ritus 6. Adat Istiadat 7. Kesenian 8. Permainan Tradisional 9. Manuskrip 10. Bahasa 11. Olahraga Tradisional Keragaman Budaya dan Suku di Bali 1. Suku Bali Aga 2. Suku Bali Majapahit 3. Suku Nyama Selam 4. Suku Loloan Ciri Khas Kebudayaan Bali 1. Ciri Khas Orang 2. Ciri Khas Tarian 3. Ciri Khas Rumah 4. Ciri Khas Pakaian - Tak hanya pariwisatanya, Bali juga dikenal memiliki kebudayaan yang masih kuat hingga sekarang. Masih banyak masyarakat yang mempertahankan tradisi dan memegang teguh adat yang dimaksud seperti dalam laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ialah tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, dan Kebudayaan Lokal BaliMerinci berbagai objek kebudayaan yang disebutkan di atas, berikut adalah 11 macam kebudayaan lokal yang berasal dari Bali beserta penjelasannya. 1. Rumah AdatSaat berada di Bali, detikers pasti akan melihat banyak bangunan yang khas. Rumah adat ini bisa dilihat, baik di desa maupun kota. Bahkan ada desa yang sekampung memiliki bentuk rumah yang adat Bali menggunakan filosofi Tri Hita Karana yang artinya harmoni antara manusia dengan manusia, harmoni dengan alam, harmoni dengan Tuhannya. Orang Bali pun sangat memperhatikan setiap bagian rumah, mulai dari atap yang biasanya berbentuk limasan atau segitiga, bahan baku, struktur, hingga ornamen-ornamen rumah yang khas dari detikTravel, ada 10 rumah adat di Bali, yaitu aling-aling, angkul-angkul, bale manten, bale dauh, bale sekapat, klumpu jineng, pura keluarga, bale gede, pewarengan dan Tradisi LisanTradisi lisan ini di antaranya terkait sejarah lisan, dongeng, cerita rakyat. Di Bali, ada beberapa cerita terkenal, antara lain kisah Ni Calon Arang. Kisah ini sebetulnya berasal dari Kediri yang bercerita tentang Ni Calon Arang yang memiliki putri cantik bernama Diah Ratna Arang ini memiliki ilmu hitam dan bisa menjadi leak. Hal ini membuat orang takut melamar anaknya. Calon Arang marah dan menebar penyakit di seluruh lainnya mengenai Kebo Iwa atau yang berarti paman kerbau. Dilansir detikBali dari dia dinamai demikian karena nafsu makannya yang luar biasa sejak bayi. Suatu ketika, warga tidak bisa menyediakan makanan hingga membuat Kebo Iwa marah dan mengancam akan menghancurkan seisi pun berjanji akan memberikan banyak makanan namun Kebo Iwa harus menggali tanah. Warga terus memberikannya makanan dan Kebo Iwa juga terus menggali tanah hingga sangat luas dan akhirnya memancarkan air. Air itu kemudian memenuhi tanah galian dan menenggelamkan Kebo Iwa. Kisah itulah yang konon menjadi awal mula terbentuknya Danau Pakaian AdatBali juga memiliki pakaian adat yang khas, dilansir Wolipop dari buku 'Tata Rias Pengantin Bali' Gramedia Pustaka Utama, 2020 yang ditulis oleh Dr. Dra. Ayu Ketut Agung, dan Ade Aprilia, ada tiga tingkatan pakaian adat Bali beserta tata riasnya untuk ialah Payas Nista, yakni pakaian adat Bali yang dianggap sederhana, biasanya dipakai kasta terendah sudra atau jaba. Kedua, Payas Madya, yakni untuk tingkat menengah dengan model lebih mewah. Ketiga, Payas Agung, tampilannya paling mewah dan lengkap. Payas Madya dan Payas Agung bisa digunakan oleh golongan Triwangsa Brahmana, Ksatrya dan Wesia.4. Alat Musik TradisionalAlat musik dari Bali di antaranya ialah seperangkat gamelan yang terdiri dari berbagai alat musik. Jenis gamelan ini pun beragam, misalnya gamelan gong kebyar, gamelan palegongan, angklung, gambang, selonding, ada pula gamelan yang terbuat dari bambu seperti rindik, jegog, dan suling. Selain itu, ada juga gangsa, gender, reong, terompong, gong, kendang dan RitusRitus atau upacara adat di Bali ini juga menjadi menjadi daya tarik wisata karena bisa disaksikan masyarakat umum. Dikutip dari detikTravel, satu yang paling terkenal ialah upacara ngaben atau upacara pembakaran jenazah. Kemudian ada melasti atau upacara penyucian diri dengan mendatangi sumber air yang biasanya dilakukan sebelum lainnya ialah Galungan yang dilakukan untuk memperingati terciptanya alam semesta dengan cara di rumah bersembahyang di rumah atau ke Pura sekitar. Kemudian ada upacara Kuningan biasanya berdekatan dengan hari raya Galungan. Tradisi dalam Kuningan ialah menyiapkan persembahan berwarna Adat IstiadatSejumlah desa di Bali masih memegang teguh adat istiadat dengan kuat. Aturan-aturan adat ini disebut dengan awig-awig. Salah satu aturan yang dipegang ialah larangan mempunyai istri lebih dari satu. Jika dilanggar, maka orang tersebut akan dikucilkan pada sebuah KesenianAda banyak jenis kesenian di Bali, mulai dari seni tari dan seni musik yang sering ditampilkan di berbagai objek wisata. Kemudian ada seni lukis hingga seni pahat. Ada banyak museum di Bali yang khusus menampilkanDilihat dari seni tari saja, ada berbagai jenis tarian yang memiliki keindahan gerak maupun filosofi. Misalnya tari kecak yang sering dipentaskan oleh sekelompok penari, kemudian tari pendet, tari baris, tari barong, tari legong, hingga tari Permainan TradisionalPermainan tradisional ini masih sering dimainkan anak-anak Bali. Dikutip dari penelitian Institut Seni Indonesia ISI Denpasar, permainan tradisional Bali tersebut antara lain Tok Lait Kancing, Kul Kuk, Penyu Mataluh, Meong-Meongan Kotak, dan ManuskripBali memiliki manuskrip yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia, yakni manuskrip lontar. Dilansir dari Jurnal Manuskrip Nusantara di lontar menyimpan kekayaan pemikiran dan rohani masyarakat Bali secara tradisi. Lontar dianggap memberikan cermin kehidupan yang dapat dijadikan smerti atau contoh dan implementasi kehidupan yang patut dan tidak patut BahasaBahasa Bali merupakan satu kekayaan bahasa yang ada di Indonesia. Bahasa Bali memiliki beberapa tingkatan dari yang kasar hingga sangat halus. Hal ini sangat penting di Bali karena pengucapan bahasa ini harus disesuaikan dengan siapa kita Olahraga TradisionalOlahraga tradisional ini seperti tajog atau egrang dan bolak-balik balok. Ada juga olahraga yang berasal dari permainan tradisional deduplak. Olahraga ini sering dilombakan dalam acara tertentu di Budaya dan Suku di BaliPulau Bali yang cukup kecil ini juga terdiri dari sejumlah suku, yaitu Bali Aga, Bali Majapahit, Nyama Selam dan Loloan. Selain itu banyak pula suku pendatang di Bali yang kebanyakan berasal dari Jawa, Sasak, Tionghoa, Madura dan Suku Bali AgaDilansir detikBali dari Suku Bali Aga adalah salah satu penduduk asli di Bali. Mereka antara lain tinggal di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada juga ada yang tinggal di Desa Tenganan di Kabupaten ini biasa tinggal di daerah terpencil yang jauh dari teknologi. Mereka masih menerapkan aturan adat secara Suku Bali MajapahitSuku Bali Majapahit merupakan masyarakat keturunan Kerajaan Majapahit yang datang dari Pulau Jawa. Bali dahulunya merupakan negara yang berada di bawah Majapahit, sehingga suku ini banyak berpengaruh dalam kebudayaan Bali. Mereka kebanyakan tinggal di dataran rendah Suku Nyama SelamBali juga memiliki komunitas Muslim, salah satunya dari Suku Nyama Selam. Dilansir dari laman mereka adalah penganut agama Islam, namun mereka juga menjalankan sejumlah tradisi Bali dalam kehidupan bahasa, nyama artinya saudara, selam berarti Islam. Suku ini banyak tinggal di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Suku LoloanSuku Loloan diperkirakan berawal dari orang Melayu yang ada di Bali sejak sejak abad ke-17. Mereka banyak tinggal di daerah Loloan Barat dan Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Bali. Suku ini berawal dari kedatangan empat ulama dari Dawan Sirajuddin dari Sarawak, Kekaisaran Brunei Syeikh Basir dari Yaman, Kesultanan Utsmaniyah Mohammad Yasin dari Makassar, serta Syihabudin dari datang dengan misi menyebarkan ajaran agama Islam di Jembrana. Raja Jembrana I Gusti Arya Pancoran mengizinkan mereka melancarkan misi tersebut dan berkembanglah suku tersebut hingga Bali, mulai dari kebiasaannya, bangunannya, tariannya, semua memiliki ciri khas tersendiri. Berikut Ciri Khas OrangHal yang utama, orang Bali dikenal dengan keramahannya, sehingga banyak turis senang ketika berada di Bali. Orang Bali juga erat dengan seni, bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka."Orang Bali itu memang manusianya seni, hidupnya seni, sehingga lekat dengan kesenian. Kesenian itu banyak mengandung entertainment, makanya orang betah. Ibarat jika mereka ingin cari hiburan, maka datang ke Bali saja, tidak perlu menonton seni pertunjukan khusus," kata seniman, sastrawan, sekaligus penulis buku asal Bali, Gde Aryantha Soethama saat dihubungi detikcom, Selasa 26/10/2022.2. Ciri Khas TarianSeperti tarian lain dari Jawa atau Betawi, gerak pada tarian Bali juga memiliki ciri khas tersendiri. Seperti pada gerakan dasar pada tari tradisi Bali yang terdiri dari gerakan ngumbang, agem, angsel, piles, dan ngeseh. Gerakan tari Bali ini lebih dinamis dan dilengkapi dengan gerakan mata nyeledet seperti pada tari Ciri Khas RumahRumah adat Bali memiliki ciri khas yang terlihat dari pola massa yang bernama Pola Sanga Mandala atau Konsep Nata. Masalah bahan baku, orang Bali lebih suka menggunakan bahan alami, baik pada struktur, konstruksi, bahan, ornamen, dan Ciri Khas PakaianBaju adat Bali ini tidak hanya digunakan dalam pernikahan, namun juga dalam upacara-upacara adat. Biasanya orang Bali mengenakan atasan putih, meskipun ada upacara yang tidak selalu mengenakan pakaian mengenakan destar atau udeng, perempuan mengenakan kebaya dan selendang, bawahan laki-laki mengenakan kampuh dan kamen untuk itu tadi berbagai kebudayaan yang ada di Bali, mulai dari adat istiadat, manuskrip, bahasa, hingga kebiasaan orang Bali lengkap beserta ciri khas kebudayaannya. Semoga menambah wawasan detikers. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] bai/fds
Kiriman I Made Dwi Andika Putra, Mahasiswa PS Seni Karawitan ISI Denpasar Oleh Suhardana Penerbit “ PARAMITA” Cetakan Pertama Tahun 2006 Kata “Arya” menurut Zoetmulder dan Robson dalam “Kamus Jawa Kuno Indonesia” diartikan sebagai “terhormat, terpandang, mulia atau ningrat,” sedangkan kata “Nararya” diartikan sebagai “yang mulia diantara orang-orang keturunan ningrat. Sementara itu kata Nararya sering kali dicantumkan di depan nama diri. Dengan demikian menjadi jelas bahwa Nararya di depan nama seseorang menunjukkan bahwa orang tersebut adalah keturunan raja, keturunan ningrat atau orang yang terhormat, mulia atau terpandang. Pemakaian gelar Arya sebenarnya sudah berjalan sejak jaman Bali Kuno ketika Raja Ugrasena Berkuasa tahun 882 M, demikian juga pada waktu Raja Kesari Warmadewa memerintah tahun 913 M. Jayakaton yang pada tahun 907 menjadi Patih Raja menurunkan Arya Rigih, kemudian Arya Rigih melahirkan Arya Rigis yang selanjutnya menurunkan Arya Kedi. Berikutnya Arya Kedi menurunkan Arya Karangbuncing. Kemudian pada jaman Airlangga tahun 1019 M pun gelar Arya juga sudah dipergunakan. Sri Airlangga sendiri dari isterinya seorang putri gunung menamakan putranya Arya Buru atau Arya Pangalasan atau Arya Timbul. Dalam sejarahnya memang penggunaan gelar Arya itu menjadi semakin meluas setelah jatuhnya Kerajaan Kadiri ke tangan pasukan Majapahit. Sejak jatuhnya Kerajaan Kadiri, keturunan Sri Jayakatwang dan orang-orang Kerajaan Kadiri tidak lagi memperoleh kepercayaan. Semua pejabat yang semula dipegang orang-orang Kadiri diganti dengan orang-orang Majapahit. Raja Kadiri Sri Sastrajaya tahun 1258-1271M yang kedudukannya diganti oleh Jayakatwang turut menerima kekalahan itu dan mendapatkan gelar baru sebagai Arya Kadiri dan lazim disebut Ksatriyeng Kadiri atau Ariyeng Kadiri. Semua keturunan dan sanak saudaranya juga memperoleh gelar atau julukan yang sama. Gelar Arya atau Ksatria itu tidak saja diberlakukan bagi keturunan Raja Kadiri, tetapi juga bagi keturunan bekas Kerajaan Kahuripan. Karena itu disamping Arya Kadiri ada pula Arya Kahuripan. Ada Kesatiyeng Kadiri ada Kesatriyeng Kahuripan. Tidak itu saja, mantan Raja-raja dan keturunannya dari kerajaan-kerajaan kecil bekas daerah kekuasaan Kerajaan Kadiri maupun Kahuripan pun memperoleh gelar atau julukan yang sama. Gelar Arya diberikan juga kepada mereka yang kawin nyeburin nyentana dengan keturunan Kesatriyeng Kahuripan yang sudah menyandang gelar Arya. Misalnya Ida Bang Banyak Wide wangsa Brahmana yang kawin nyentana dengan Ni Gusti Ayu Pinatih putra Arya Beleteng wangsa Arya beralih kewangsaannya dari Brahmana menjadi Arya. Itulah sebabnya mengapa Ida Bang Banyak Wide menurunkan wangsa Arya Wang Bang Pinatih atau I Gusti Pinatih. Di Bali, kata Arya yang berarti juga ksatria ini diterjemahkan menjadi Gusti. Bahkan keturunan para Arya sendiri semisal Pangeran, Kiyai dan lain-lain diberi julukan yang sama yaitu Gusti. Tidak jelas kapan julukan Gusti termaksud diberlakukan, namun dapat diduga ada keterkaitannya dengan gelar para Raja Bali yang oleh pemerintah colonial Belanda diatur berdasarkan Staatblad No. 226 tanggal 1juli 1929. ketika itu Raja-raja Bali diberi gelar Cokorda, anak Agung atau I Dewa Agung. Dari sinilah rupanya gelar atau sebutan Gusti itu menunjukkan jati dirinya sebagai pengganti kata Arya, Kiyai atau Pangeran. Resensi Buku Babad Arya, Kisah Perjalanan Para Arya, Selengkapnya
macam macam arya di bali